Teks tanggapan kritis merupakan salah satu jenis teks yang
berada pada genre (teks) tanggapan. Sebagai teks yang berada di dalam kelompok
teks tanggapan, teks tanggapan kritis memiliki tujuan untuk menanggapi pesan
yang ada di dalam teks. Agar pesan di dalam teks tanggapan kritis dapat
dipahami, maka harus dapat menangkap makna kata-kata yang terdapat dalam teks
tanggapan kritis. Untuk dapat memahami teks tanggapan kritis, harus diketahui
terlebih dahulu makna kosakata yang berada di dalam teks tersebut. Pada bagian
ini diharapkan dapat menangkap makna teks tanggapan kritis tentang “Sekolah
Rumah (Homeschooling)”.
Saat ini muncul fenomena sekolah rumah (home schooling) atau
sekolah alternatif di kalangan remaja. Homeschooling saat ini mulai menjadi
salah satu model pilihan orang tua dalam mengarahkan anak-anaknya dalam bidang
pendidikan. Pilihan ini muncul karena adanya pandangan para orang tua tentang
kesesuaian minat oleh anak-anaknya. Di Indonesia keberadaan homeschooling sudah
mulai menjamur di Jakarta dan kota besar lainnya. Untuk tahap pertama,
keberadaan proses belajar dan mengajar model rumahan ini belum menuai minat
dari khalayak umum.
Kini penyelenggaraan homeschooling makin meluas dengan
beragam jenisnya. Perkembangan ini juga terlihat dengan makin beragamnya
komunitas dan lembaga pendidikan homeschooling yang muncul. Selama kurikulum di
sekolah rumah mengacu pada kurikulum yang ditetapkan Departemen Pendidikan
Nasional, anak tetap bisa ikut ujian kesetaraan dari pemerintah.
Sekolah Rumah (Homeschooling)
Struktur
|
Kalimat dalam teks
|
Evaluasi
|
Di Indonesia homeschooling yang juga disebut sekolah rumah atau
sekolah mandiri sudah ada sejak lama. Tidak ada sebuah definisi mengenai
homeschooling. Sekolah rumah dianggap sebagai model alternatif belajar selain
di sekolah. Salah satu pengertian umum sekolah rumah adalah sebuah keluarga
yang memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anaknya
dengan berbasis di rumah. Pada sekolah rumah orang tua bertanggung jawab
sepenuhnya atas proses pendidikan anak. Sementara itu, pada sekolah formal
tanggung jawab itu diberikan kepada guru dan sekolah.
|
Deskripsi Teks
|
Walaupun orang tua menjadi penanggung jawab utama, pendidikan sekolah
rumah tidak hanya dan tidak harus dilakukan oleh orang tua. Selain mengajar
sendiri, orang tua dapat mengundang guru privat, mendaftarkan anak pada
kursus, melibatkan anak pada proses magang (internship), dan sebagainya.
Sesuai dengan namanya, proses sekolah rumah memang berpusat di rumah.
Meskipun demikian, proses sekolah rumah umumnya tidak hanya mengambil lokasi
di rumah, tetapi juga dapat menggunakan lokasi di tempat lain, sarana apa
saja, dan di mana saja.
Keberadaan sekolah rumah telah diatur dalam UU Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 27 ayat (10) menyatakan bahwa
kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Dalam praktiknya, sekolah rumah tidak
harus memenuhi penyetaraan pendidikan. Pendidikan kesetaraan adalah hak dan
bersifat opsional. Jika praktisi sekolah rumah menginginkan penyetaraan
pendidikan, mereka dapat menempuhnya. Jika tidak, mereka tetap dapat memilih
dan memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Meskipun demikian,
penyetaraan ini digunakan agar hasilnya setara dengan hasil pendidikan
formal. Hal itu berlaku setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh
lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu
pada standar nasional pendidikan. Penyetaraan dalam praktik sekolah rumah
adalah penyetaraan ujian, penilaian, penyelenggaraan, dan tujuan pendidikan.
Pendidikan kesetaraan dalam ujian nasional meliputi program Paket A setara
SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA.
Di dalam sistem pendidikan, kelebihan sekolah rumah antara lain
adalah pembelajaran bisa disesuaikan dengan kebutuhan anak dan kondisi
keluarga; memberikan peluang untuk kemandirian dan kreativitas individual
yang tidak didapatkan dalam model sekolah umum; memaksimalkan potensi anak
sejak usia dini, tanpa harus mengikuti standar waktu yang ditetapkan di
sekolah; menyiapkan untuk terjun di dunia nyata (real world) karena proses
pembelajarannya berdasarkan kegiatan sehari-hari yang ada di sekitarnya;
sesuai dengan pertumbuhan nilai-nilai anak dan keluarga; terlindungi dari
paparan nilai dan pergaulan yang menyimpang (tawuran, konsumerisme, mencontek
dsb.); mampu bergaul dengan orang tua dan yang berbeda umur (vertical
socialization), dan biaya pendidikan dapat disesuaikan dengan keadaan orang
tua.
Sementara itu, kekurangan sekolah rumah adalah sekolah tersebut butuh
komitmen dan keterlibatan yang tinggi dari orang tua; sosialisasi seumur
(peer-group socialization) relatif rendah; anak tidak bisa bergaul secara
heterogen di masyarakat; ada risiko kurangnya kemampuan bekerja dalam tim
(team work), organisasi, dan kepemimpinan; perlindungan orang tua yang dapat
memberikan efek samping ketidakmampuan menyelesaikan situasi sosial dan
masalah yang kompleks tidak terprediksi. Semua sistem pendidikan memiliki
kelebihan dan kekurangan. Satu sistem sesuai untuk kondisi tertentu dan
sistem yang lain lebih sesuai untuk kondisi yang berbeda. Orang tua lebih
baik mencari sistem yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak.
Pada saat ini pendidikan melalui sekolah menjadi pilihan hampir
seluruh masyarakat. Meskipun demikian, sekolah bukanlah satu-satunya cara
bagi anak untuk memperoleh pendidikan. Sekolah hanyalah salah satu cara bagi
anak untuk belajar dan memperoleh pendidikannya. Sebagai sebuah
institusi/sistem belajar, sekolah tidaklah sempurna. Itulah sebabnya, selalu
ada peluang pembaruan untuk memperbaiki sistem pendidikan.
|
Penegasan Ulang
|
Sebagai sosok yang bertanggung jawab untuk mengantarkan anak-anak
menuju masa depannya, orang tua memiliki tanggung jawab dan pilihan untuk
memberikan yang terbaik bagi anak-anak. Sekolah rumah menjadi alternatif
pendidikan yang rasional bagi orang tua. Tugas orang tua adalah memastikan
bahwa kita telah memberikan yang maksimal untuk anak-anak kita dengan segala
batasan yang kita miliki.
|
Pada Teks tanggapan kritis “Sekolah Rumah (Homeschooling)”
di atas memiliki beberapa kata yang maknanya sulit untuk dipahami. Untuk itu,
tentukanlah deskripsi makna kata-kata berikut. Untuk memudahkan dapat
menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai acuan dalam mendeskripsikan
maknanya. Kerjakanlah tugas ini sesuai dengan format berikut!
No
|
Kata
– kata Sulit
|
Deskripsi
Makna
|
1.
|
mandiri
|
dalam keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain:
|
2.
|
alternatif
|
pilihan di antara dua atau beberapa kemungkinan:
|
3.
|
pembelajaran
|
proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar;
|
4.
|
privat
|
pribadi
|
5.
|
magang
|
calon pegawai (yang belum diangkat secara tetap serta belum menerima gaji
atau upah karena dianggap masih dalam taraf belajar)
|
6.
|
informal
|
tidak resmi
|
7.
|
opsional
|
bersifat pilihan; bukan keharusan
|
8.
|
praktisi
|
pelaksana
|
9.
|
individual
|
mengenai atau berhubungan dengan manusia secara pribadi; bersifat
perseorangan:
|
10.
|
sosialisasi
|
upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi dikenal, dipahami,
dihayati oleh masyarakat; pemasyarakatan;
|
Untuk memperdalam pemahaman tentang penggunaan kata-kata
yang maknanya sudah kamu tulis itu, buatlah kalimat dengan menggunakan kata-kata
tersebut. Kamu dapat mengembangkan kreativitasmu dalam merangkai kata-kata
menjadi kalimat yang baik dengan menggunakan kata-katamu sendiri.
No.
|
Kata
|
Kalimat
|
1.
|
mandiri
|
Setelah naik kelas IX, Rani mulai belajar
secara mandiri.
|
2.
|
alternatif
|
Kepolisian Resor Bogor tidak
merekomendasikan pengendara yang terjebak macet atau one way di kawasan
Puncak untuk menggunakan sejumlah jalur alternatif.
|
3.
|
pembelajaran
|
Pembelajaran tematik merupakan suatu
pendekatan dalam pembelajaran pembelajaran suatu proses untuk mengaitkan dan
memadukan materi ajar dalam suatu mata pelajaran atau antar mata pelajaran
dengan semua aspek perkembangan anak, serta kebutuhan dan tuntutan lingkungan
social keluarga.
|
4.
|
privat
|
Les privat menyediakan waktu belajar
tambahan bagi anak selain waktu belajar di sekolah.
|
5.
|
magang
|
Menurut pengalaman saya, cara paling
efektif mempersiapkan anak lulusan SMK adalah dengan magang pada
industri-industri sesuai bidang pencari lowongan kerja.
|
6.
|
informal
|
Hasil pendidikan informal diakui sama
dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian
sesuai dengan standar nasional pendidikan.
|
7.
|
opsional
|
Selain perangkat lunak berupa sistem
operasi dan aplikasi web browser, ada pula perangkat lunak yang
opsional.
|
8.
|
praktisi
|
Banyak juga tokoh-tokoh praktisi hukum
yang membuktikan bahwa menjadi praktisi hukum adalah sebuah pekerjaan yang
tidak bisa dianggap remeh.
|
9.
|
individual
|
Setiap yang disebut manusia selalu
terdiri dari dua kepentingan yaitu kepentingan individu dan kepentingan
kelompok atau golongan.
|
10.
|
sosialisasi
|
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Purworejo
menggelar sosialisasi kepada anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW)
Purworejo, di gedung Sasana Kriya Purworejo.
|
Tentukan pula kalimat utama di dalam bagian struktur yang
membangun teks tanggapan kritis “Sekolah Rumah (Homeschooling)”. Jika bagian
struktur teks itu memiliki lebih dari satu paragraf, kalimat utama bagian
struktur teks itu juga lebih dari satu.
Struktur
|
Kalimat dalam Teks
|
Evaluasi
|
Di Indonesia homeschooling yang juga
disebut sekolah rumah atau sekolah mandiri sudah ada sejak lama.
|
Deskripsi Teks
|
Walaupun orang tua menjadi penanggung
jawab utama, pendidikan sekolah rumah tidak hanya dan tidak harus dilakukan
oleh orang tua.
Keberadaan sekolah rumah telah diatur dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Di dalam sistem pendidikan, kelebihan sekolah rumah antara lain adalah pembelajaran bisa disesuaikan dengan kebutuhan anak dan kondisi keluarga; memberikan peluang untuk kemandirian dan kreativitas individual yang tidak didapatkan dalam model sekolah umum; memaksimalkan potensi anak sejak usia dini, tanpa harus mengikuti standar waktu yang ditetapkan di sekolah; menyiapkan untuk terjun di dunia nyata karena proses pembelajarannya berdasarkan kegiatan sehari-hari yang ada di sekitarnya; sesuai dengan pertumbuhan nilai-nilai anak dan keluarga; terlindungi dari paparan nilai dan pergaulan yang menyimpang; mampu bergaul dengan orang tua dan yang berbeda umur, dan biaya pendidikan dapat disesuaikan dengan keadaan orang tua. Sementara itu, kekurangan sekolah rumah adalah sekolah tersebut butuh komitmen dan keterlibatan yang tinggi dari orang tua; sosialisasi seumur (peer-group socialization) relatif rendah; anak tidak bisa bergaul secara heterogen di masyarakat; ada risiko kurangnya kemampuan bekerja dalam tim (team work), organisasi, dan kepemimpinan; perlindungan orang tua yang dapat memberikan efek samping ketidakmampuan menyelesaikan situasi sosial dan masalah yang kompleks tidak terprediksi. Pada saat ini pendidikan melalui sekolah menjadi pilihan hampir seluruh masyarakat. |
Penegasan Ulang
|
Sebagai sosok yang bertanggung jawab
untuk mengantarkan anak-anak menuju masa depannya, orang tua memiliki
tanggung jawab dan pilihan untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak.
|